News Details

  • 31-12
  • 2019

CATATAN AKHIR TAHUN 2019 - PP IAGI LEBIH MEMBUMIKAN GEOLOGI MELALUI PENGDA DAN ANAK ORGANISASI

Kejadian alam terkait kebumian muncul sangat beragam di tahun 2019. Bencana terjadi di beberapa wilayah Indonesia di antaranya tanah longsor, gunung meletus, dan gempabumi. Sementara itu industri sumber daya kebumian, seperti migas, minerba, panasbumi terus berjuang menghadapi tantangan baik yang bersifat eksternal (harga komoditi dan pasar yang lesu) maupun internal terkait masalah regulasi investasi dll. Mirip dengan yang terjadi di 2018, di tahun 2019 sektor geowisata menggeliat aktif sejalan dengan program utama PP-IAGI “Satu Pengda Satu Geowisata”. Juga sektor geologi teknik terus dibutuhkan kontribusinya yang mengikuti gencarnya pembangunan infrastruktur negeri ini. Catatan ini merupakan ringkasan info tentang kegiatan IAGI di tahun 2019 dan isu-isu kebumian yang menjadi tantangan bagi komunitas geologi Indonesia.

Sesuai dengan tag line IAGI yaitu “IAGI lebih Membumi, IAGI makin Profesional”, di tahun 2019 PP IAGI banyak melakukan konsolidasi internal baik ke Pengda-Pengda maupun anak organisasi untuk lebih mewujudkan kredo tersebut. Dua Pengda baru telah dibentuk/ dimekarkan tahun ini (Juli) yaitu Pengda Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Pengda Nusa Tenggara Timur (NTT). Juga satu anak organisasi baru dibentuk dan deklarasikan yakni Masyarakat Geologi Tata Lingkungan Indonesia (MAGETI) di Bandung pada Mei 2019. Di samping itu, penyegaran pengurus dan konsolidasi Pengda-Pengda dilaksanakan di Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Barat (Kalbar), Sulawesi Selatan-Barat (Sulselbar), Maluku Utara (Malut), Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Hasilnya nampak dengan mulai banyak aktifnya kegiatan di Pengda-Pengda dan anak organisasi.

Bersama MGEI, IAGI semakin mengukuhkan program Competent Person dan Kode KCMI-nya (bidang minerba) dengan menyantolkannya pada CRIRSCO dan UNFC (United Nations Framwork Classification for Resources and Reserves) pada sidang PBB di Geneva (Mei). Bahkan 2 wakil IAGI-MGEI masuk menjadi anggota EGRM (Expert Group of Resource Management) di bawah PBB. Sementara itu ISPG (bidang migas) juga semakin gencar menggulirkan program profesionalnya berupa kursus, workshop, talks yang berpuncak dengan Research Forum 2019 yang dihelat di Yogyakarta (Nov). Bidang Geotermal juga terus menggeliat dengan program-program teknisnya termasuk Field Trip ke Lapangan Geotermal Kamojang (Okt).

Satu hal perlu dicatat, di tahun 2019, atas bantuan dan kerja sama dengan Badan Geologi (BG), IAGI membuka kantor/ sekretariat di Bandung, bertempat di salah satu ruangan BG. Ini untuk lebih memudahkan operasional kegiatan para anggota yang kebetulan banyak berdomisili di Bandung. Diantaranya para aktivis Pengda IAGI Jawa Barat – Banten (JBB), MAGI, MGTI dan MAGETI.

Di bidang kebijakan publik dan kerja sama dengan pihak lain, IAGI telah menandatangani MoU dengan beberapa pihak di antaranya dengan PII (Persatuan Insinyur Indonesia) untuk kerja sama sertifikasi profesi, dengan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), Kemen PUPR untuk kerja sama penanganan konstruksi jalan tol, dan juga dengan SKKMigas untuk percepatan eksplorasi migas Indonesia. IAGI juga memberikan masukan tentang perbaikan regulasi yang menunjang pengembangan investasi (industri kebumian) melalui Mensesneg RI. Tak kalah penting, IAGI juga mengadakan diskusi publik tentang Aspek Geologi dalam Penentuan Lokasi Ibukota Baru, yang menghasilkan beberapa rekomendasi untuk pemerintah (Mei). Satu MoU penting juga ditandangani bersama anggota ASPRODITEGI (Asosiasi Program Studi Teknik Geologi) tentang kerja sama penyusunan dan evaluasi kurikulum pendidikan teknik geologi Indonesia (Nov).

Di sektor kebencanaan, tahun 2019 IAGI berfokus pada beberapa ekspedisi yaitu (1) Ekspedisi Palu Koro (bersama Skala dan beberapa organisasi lain) meluncurkan rekomendasi yang dirangkum dalam buku hasil ekspedisi, (2) Ekspedisi Poso (bersama beberapa organisasi lain) yang meneliti sesar-sesar dan geologi sekitar Poso, (3) Ekspedisi Matano (bersama Arkenas dan Skala), masih dengan target memetakan dan meneliti kegempaan di jalur sesar Matano, serta (4) Ekspedisi Batavia (bersama organisasi lain) yang meneliti potensi kegempaan daerah Jakarta dan sekitarnya. Beberapa Pengda IAGI juga dicatat telah melakukan kegiatan mitigasi kebencanaan dan konservasi lingkungan di daerah masing-masing, di antaranya Pengda NTB dan Pengda Sulselbar.

Di bidang geowisata, tahun ini IAGI bersama MAGI aktif melakukan kegiatan, yaitu seminar/ workshop dan field trip. Di antaranya dilaksanakan di Gorontalo (Pengda Sulutgo), NTB, Malut, NTT, Sumbar, Jabar-Banten, DI Yogyakarta dan lain-lain. Sementara itu bidang geologi teknik yang dikoordinir oleh MGTI juga gencar beraktifitas. Di antaranya dengan mengadakan diskusi publik tentang rencana pembangunan jalan Berastagi, Sumut bersama Pengda IAGI Sumut, dan juga topik-topik lainnya.

Menjadi catatan tersendiri bahwa tahun 2019, IAGI kehilangan besar dengan berpulangnya beberapa tokoh senior di antaranya Rovicky Dwi Putrohari (mantan Ketum IAGI dan tokoh Dongeng Geologi) dan Yanto Sumantri (mantan Ketum IAGI). Kontribusi kedua aktifis tersebut untuk kemajuan IAGI dan geologi Indonesia tidak akan mungkin dilupakan. Selamat jalan senior, selamat jalan sahabat.

Di sisi generasi muda, FGMI juga sangat aktif berkegiatan baik berkolaborasi dengan PP IAGI dan Pengda-Pengda, maupun dengan para mahasiswa melalui SM IAGI. Puncak kegiatan FGMI bersama SM-IAGI dilaksanakan dalam bentuk Geostudent Competition (GeoSC) yang diselenggarakan di Jakarta pada bulan Nov. Kegiatan ini berupa lomba “minihackton” mitigasi bencana yang diikuti oleh 19 SM-IAGI, dan diharapkan menjadi ajang penyiapan generasi sadar mitigasi bencana.

Puncak kegiatan IAGI tahun ini adalah PIT (Pertemuan Ilmiah Tahunan) ke 48 yang dilaksanakan sebagai Joint Convention bersama HAGI, IAFMI dan IATMI di Yogyakarta. Event ini dihadiri tidak kurang dari 1.000 peserta, dengan jumlah makalah sekitar 600. Tema utama konvensi yaitu “Toward Massive Exploration and Maximizing Undeveloped Resources” telah menyedot perhatian para geolog dan pemerhati kebumian. Diskusi panel tentang migas, minerba dan geotermal juga digelar di hari pertama. Energi terbarukan (di antaranya geotermal) menjadi perhatian serius para peserta terkait dengan isu perubahan paradigma dunia dari “brown to green energy”.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, PP IAGI menjalankan program-programnya sesuai dengan visi dan misinya dan sejalan dengan AD-ART. “IAGI lebih Membumi” dan “IAGI makin Profesional” telah coba diaktualisasikan di semua sektor kegeologian yaitu Georesources, Geohazard, Geoenvironment dan Geo-engineering tidak hanya melaui PP-IAGI tapi juga via Pengda-Pengda dan anak organisasi.

Belum jauh berbeda dengan tahun 2018, di bidang industri ekstraktif, tahun 2019 masih ditandai dengan lesunya harga dari hampir semua komoditi baik migas, batubara, dan semua jenis logam (kecuali emas yang lumayan menggeliat di beberapa bulan terakhir). Hal ini mengindikasikan usaha bidang industri ekstraktif akan tetap lesu, dan lapangan kerja bagi geologist akan terus kompetitif untuk beberapa waktu ke depan. Padahal lulusan baru geologi terus bertambah setiap tahunnya. Sehingga lulusan baru harus berpikir jangan hanya berfokus pada sektor industri ekstraktif (migas dan minerba). Sektor mineral industri (mineral non logam dan batuan), pembangunan infrastruktur, geowisata dan geokonservasi mesti ditengok lebih serius.

Jumlah manusia terus bertambah, beban bumi untuk menyokong kehidupan kian berat. Menjadi tugas kita terutama para geolog untuk memberikan pemahaman tantang bumi terutama keterbatasannya dalam menyokong kehidupan manusia yang harmonis. SELAMAT TAHUN BARU 2020 – selamat hidup penuh harmoni di bumi. (SP/ PP-IAGI)


Foto 1. Pemekaran dan Pengukuhan Pengda IAGI Sulteng, Poso, 6 Juli 2019


Foto 2. Pemekaran dan Pengukuhan Pengda IAGI NTT, Kupang, 12 Juli 2019


Foto 3. Pengukuhan Pengurus Pengda IAGI Sumsel, Palembang, 14 September 2019


Foto 4. Pengukuhan Pengurus Pengda IAGI Kalbar, Pontianak, 8 Okt 2019


Foto 5. Pengukuhan Pengurus Pengda IAGI Sumbar, Muaro Sijunjung, 13 Des 2019



Foto 6. Sidang UNECE PBB, tentang Kode KCMI dan UNFC, Geneva, 3 Mei 2019


Foto 7. ISPG Research Forum, Yogyakarta, 29-30 Nov 2019

Foto 8. Field trip “Geowisata Panas Bumi”, Kamojang, 11-13 Okt 2019


Foto 9. MoU dengan SKKMigas tentang Percepatan Eksplorasi Migas NasionalJakarta, 16 Nov 2018


Foto 10. MoU dengan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol), Kemen PUPR, Jakarta, 8 Okt 2019


Foto 11. Rapat Dengar Pendapat dengan DPR-RI tentang Mitigasi Bencana Geologi dan RUU Geologi, Jakarta 27 Mei 2019


Foto 12. Diskusi Publik Aspek Geologi dalam Penentuan Ibukota Baru RI, Bandung, 21 Mei 2019


Foto 13. Bimbingan teknis sertifikasi geowisata MAGI – IAGI, Bandung, 21 Okt 2019


Foto 14. GeoSC bersama FGMI, Jakarta, 1 Nov 2019


Foto 15. Ekspedisi Matano bersama Arkenas dan Vale, Sorowako, Jul 2019


Foto 16. Joint Convention Yogyakarta, IAGI-HAGI-IAFMI-IATMI, 26-28 Nov 2019