News Details

  • 10-01
  • 2020

SIARAN PERS IAGI: URBAN GEOLOGI UNTUK PEMBANGUNAN WILAYAH PERKOTAAN_

Jakarta, 9 Januari 2020. Banjir Jakarta dan sekitarnya di awal 2020 lebih membuka kesadaran akan perlunya harmonisasi kehidupan manusia dengan kondisi alam sekitarnya. Kondisi alam (permukaan dan bawah permukaan) daerah Jabodetabek sebagai tempat tinggal dan dan bearaktifitas jutaan manusia, semakin berat menyangga kehidupan. Untuk itu pengelolaan dan penataan ruang kota yang benar dan baik adalah sangat esensial. Dalam upaya pengelolaan dan penataan ruang ini, geologi perkotaan (urban geologi) semestinya memegang peran penting sebagai acuan dan panduan.

Tidak hanya untuk wilayah Jabodetabek saja, kalau ditarik ke tataran lebih luas, populasi manusia terus meningkat secara eksponensial membutuhkan dukungan sumber daya kebumian untuk menopang kelangsungan hidupnya yang juga meningkat terus. Untuk itu urban geologi akan sangat diperlukan bagi pengembangan kota-kota di dunia.

Dalam Diskusi Siang (Luncheon Talk) pada 9 Jan 2020 bertajuk “Urban Geology 4.0” untuk Pembangunan DKI Jakarta, isu-isu di atas dibahas dari berbagai sudut geologi. Diskusi yang dihelat oleh Pengurus Daerah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (Pengda IAGI) DKI Jakarta menghadirkan 4 narasumber pemantik diskusi yakni Ikhwan Maulani (Kasie Pemanfaatan Air Tanah Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta), Yuniarti Ulfa (Pemerhati Urban Geology, UGM/ITB), Gayatri Indah Marliyani (ahli tektonik aktif dan geologi gempa bumi, UGM), dan Rachmat Fajar Lubis (ahli airtanah perkotaan, LIPI/ IAGI). Disepakati tentang perlunya integrasi data, termasuk data geologi dari permukaan sampai bawah permukaan. Data-data tersebut, yang saat ini dikelola/ dimiliki oleh pemerintah, swasta maupun perorangan perlu diintegrasikan dalam model geologi dengan inkubasi data dan konektivitas 4.0 sebagai alat kontrol kebijakan pembangunan DKI Jakarta dan kota-kota besar Indonesia.

Terungkap dalam diskusi bahwa peta-peta untuk perencanaan infrastruktur bawah tanah masih dalam bentuk peta 2 dimensi. Perencanaan kota Jakarta dengan daya dukung geologi bawah permukaan yang berada di lapisan batuan berumur Kuarter, telah dikaji dengan konsep enam lantai infrastruktur terpadu bawah tanah. Pembagian jenis infrastruktur/utilitas berdasarkan jenis tanah/batuan di DKI Jakarta pada Level 1 : Lahan Parkir ramah lingkungan, Stasiun perhentian bus dan jalur pejalan kaki, fasilitas umum, taman, pusat perbelanjaan. Pada Level 2 : Terowongan Service (listrik, air bersih, gas, telekominikasi), Level 3: Saluran air limbah, Level 4: Kereta bawah tanah (subway, MRT, LRT), Level 5: Jalan penghubung antar Kawasan, Level 6: Tampungan air. Dengan adanya konsep ini, diperlukan model geologi 3 dimensi untuk mengkuantifikasi risiko - risiko kestabilan tanah dan air tanah.

Dari sisi hidrogeologi perhatian akan pentingnya pengelolaan sumber air sebagai penopang kehidupan perlu terus ditingkatkan. Seperti diketahui mayoritas penduduk dunia hidup di area “urban” yang rentan terpapar oleh perubahan iklim dan dinamika pengelolaan air perkotaan. Dampak akibat pengelolaan air tanah yang serampangan di kota-kota besar akan berakibat pada lingkungan termasuk lingkungan bawah permukaan. Dampak tersebut di antaranya terkait dengankualitas (pencemaran) air tanah, penurunan muka tanah karena penurapan air yang berlebih, banjir, dan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai air.

Dari sisi kegempaan diungkapkan bahwa secara umum ada 2 jenis ancaman kegempaan yakni yang bersumber pada potensi bergeraknya sesar-sesar di sekitar Jabodetabek (di antaranya Sesar Baribis – yang masih dikaji terus) dan potensi gempa yang bersumber dari “megathrust” di selatan Jawa. Pemetaan dan pengkajian rinci atas sumber-sumber gempa tersebut termasuk potensi dampaknya harus terus dilakukan.

Berbagai data dan informasi kegeologian tersebut harus diintegrasikan dengan baik. Adaptasi revolusi teknologi 4.0, riset dasar dan terapan urban geologi hingga saat ini, dan aplikasinya untuk kota-kota besar termasuk Jakarta sudah sangat mungkin dilakukan. Penggunaan teknologi 4.0 pada machine learning VOS viewer analysis telah diaplikasikan untuk memetakan sebaran hasil riset urban geologi yang telah diteliti sejak berakhirnya Perang Dunia II. Saat ini riset-riset urban geologi telah berkembang semakin luas mencakup pemodelan geohazards, geosphere, biosphere, ekologi, geokimia, hidrogeologi, sampai perencanaan kota, dan sudah saatnya Jakarta dan Bodetabek melakukannya.

Belajar dari kasus perkembangan kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya, serta dan dinamika kejadian geologi yang muncul, satu hal harus menjadi perhatian yaitu perlu adanya aturan tata ruang bawah tanah di kota-kota Indonesia yg mengacu kepada kondisi geologi kota itu sendiri. Apalagi kalau kota-kota tersebut akan dikembangkan menjadi kota megapolitan. Demikian halnya untuk pengembangan Ibukota Negara baru di Kalimantan Timur. Untuk itu Teknologi 4.0 sangat bisa membantu dan mengakselerasi intergrasi data urban geologi serta perencanaan/ pengembangan dan pembangunan perkotaan.(PP-IAGI/ Pengda IAGI DKI Jakarta)


Foto 1. Diskusi Urban Geology 4.0 bersama 4 narasumber. Ki-ka: Gayatri Indah Marliyani, Yuniarti Ulfa, Fajar Lubis, Ikhwan Maulani, dan Amin Ahlul Nazar (Moderator)


Foto 2. Pose bersama narasumber dan peserta diskusi
MC membuka acara


Julianta Panjaitan memberikan sambutan mewakili Ketum IAGI


Ikhwan Maulani memberikan paparan


Ikhwan Maulani memberikan paparan


Yuniarti Ulfa memberikan paparan


Gayatri memberikan paparan


Rahmat Fajar Lubis memberikan paparan


Audiens menyimak paparan dengan antusias


Sesi tanya jawab


Sesi tanya jawab dimoderasi oleh M. AminAhlun


Sesi tanya jawab: Pertanyaan dari audiens


Sesi tanya jawab: Pertanyaan dari audiens


Penutupan acara Lunchon Talk oleh Ketua Umum IAGI : Sukmandaru Prihatmoko


Pemberian momento kepada Ikhwan Maulani dan YuniartiUlfa oleh Ketua Pengda IAGI : Wahyu Seno Aji


Pemberian momento kepada Rahmat Fajar Lubis dan Gayatri Indah Marliyani oleh Ketua Umum IAGI : Sukmandaru Prihatmoko


Foto bersama dari kiri ke kanan : Ketua Pengda IAGI DKI - Wahyu Seno Aji, Yuniarti Ulfa, Gayatri Indah Marliyani, Ikhwan Maulani, Ketua Umum IAGI Sukmandaru Prihatmoko, Moderator acara M. Amin Ahlun