News Details

  • 23-05
  • 2020

MGTI TALK SERIES 03 - DEBRIS FLOW: SIMULATION FOR DISASTER MITIGATION

MGTI Talk Series merupakan rangkaian kegiatan webinar dari program kerja MGTI IAGI. Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian MGTI IAGI untuk sharing ilmu keprofesian dan berkontribusi dalam himbauan pemerintah adanya Covid-19 maka masyarakat dianjurkan untuk berkegiatan di rumah (#dirumahaja). Tercatat, banyak ahli yang ingin berkontribusi menjadi narasumber dan peserta yang antusias untuk mengikuti rangkaian MGTI Talk Series.

Seperti yang diketahui sebelumnya, MGTI Talk Series 03 ini merupakan sekuel ketiga dari rangkaian MGTI Talk Series. Rangkaian MGTI Talk Series dimulai dengan MGTI Talk Series 01 yang berjudul “Liquefaction: Hazard Potential in Indonesia”. Kegiatan tersebut diisi oleh narasumber dari PATGTL, Badan Geologi (Pak Taufiq W. Buana) dan Pusjatan, Kementerian PUPR (Pak Andi Sata). Sekuel kedua dari rangkaian MGTI Talk Series berjudul “SfM Camera for 3D Geological Modelling”. Webinar tersebut diisi oleh narasumber dari PT Geospasia Wahana Jaya (Pak Irwan Susilo) dan Teknik Geologi FT UGM (Pak Agung Setianto).

Sesuai dengan rangkaian acara MGTI Talk Series sebelumnya, MGTI Talk Series 03 akan berkaitan dengan bidang geologi teknik dengan judul “Debris Flow: Simulation for Disaster Mitigation”. Webinar ini terselenggara pada hari Senin, 18 Mei 2020, Pukul 10.00 – 12.00 oleh kerjasama MGTI IAGI, PVMBG, dan Laboratorium Geologi Teknik ITB. Webinar ini diisi oleh narasumber dari PVMBG, Badan Geologi. Antusias peserta webinar sudah terlihat dari pembukaan pendaftaran di awal, seminar ini diikuti oleh kurang lebih 200 peserta dari kalangan akademisi maupun professional.

Webinar MGTI Talk Series 03 ini berfokus mengenai bahaya debris flow (aliran bahan rombakan) yang banyak menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. Webinar dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama diisi oleh Pak Sumaryono yang fokus pada pemodelan debris flow menggunakan perangkat lunak Kanako 2D. Sesi kedua diisi oleh Pak Yohandi yang fokus pada pemodelan debris flow menggunakan perangkat lunak RAMMS.

Sebelum materi webinar masuk dalam hasil pemodelan, peserta webinar diberikan definisi apa itu debris flow. Definisi debris flow awalnya beragam, seperti debris flow, mudflow, debris torrent, debris avalanches, dsb. Berdasarkan Varnes (1978), debris flow adalah adalah massa yang mengandung bahan padat, air dan udara yang bergerak sebagai aliran kental. Menurut Iverson dkk. (1997), debris flow terjadi ketika massa memiliki sortasi yang buruk dan jenuh bergerak menuruni lereng. Material padat dan fluida yang terkandung dalam material sangat berpengaruh pada debris flow. Tanah longsor secara keseluruhan atau sebagian dapat berkembang menjadi debris flow.

Pemodelan debris flow dengan menggunakan perangkat lunak Kanako 2D pada sesi 1 dilakukan pada Debris Flow Gunung Bawakaraeng dan Debris Flow Mukapayung. Pemodelan Debris Flow Gunung Bawakaraeng memiliki skenario dengan menggunakan sabodam atau tidak. Sabodam merupakan bangunan pengendali aliran debris atau lahar yang dibangun melintang alur sungai. Pemodelan kedua yang dilakukan di Debris Flow Mukapayung, memiliki skenarion pengaruh boulder. Boulder tersebut merupakan parameter yang dianggap mempengaruhi berubahnya arah aliran Debris Flow Mukapayung.

Perangkat lunak RAMMS yang digunakan untuk memodelkan debris flow pada sesi kedua menggunakan model kontinum aliran fluida Voellmy-Salm (Salm, 1993) berdasarkan hukum aliran fluida Voellmy dan menjelaskan aliran debris sebagai hidrolika berdasarkan kedalaman rata-rata model kontinum. Terdapat tiga kasus debris flow yang dimodelkan dengan perangkat lunak tersebut, yaitu Banjir Bandang Sambelia di Kab. Lombok Timur, Poi dan Sigi di Sulawesi Tengah (Paska Gempa Palu 2018), serta Banjir Bandang Sentani (2019). Berdasarkan pemodelan-pemodean tersebut, pemodelan debris flow dapat digunakan untuk simulasi bencana (dengan berbagai set skenario model), assestment zona aliran bahan rombakan, dan rencana mitigasi serta rute evakuasi bencana saat tanggap darurat.

Peserta yang ikut dalam webinar MGTI Talk Series 03 terlihat sangat antusias, banyak pertanyaan-pertanyaan yang fokusnya ditujukan pada hasil pemodelan yang dipaparkan oleh kedua narasumber. Namun, waktu yang singkat menyebabkan hanya beberapa pertanyaan yang terjawab oleh kedua narasumber. Beberapa pertanyaan tersebut mengarah pada hasil lanjut dari pemodelan debris flow untuk membuat peta bahaya debris flow. Pembuatan peta tersebut penting mengingat debris flow merupakan jenis longsoran yang termasuk menyebabkan kerusakan yang terbesar, baik kerusakan materiil maupun korban jiwa.

Ikuti dan pantau terus kegiatan MGTI IAGI lainnya, informasi dapat diperoleh dari grup WA dan FB MGTI IAGI. Semoga semua dalam keadaan sehat selalu dan bisa berkumpul dengan keluarganya masing-masing, teriring doa untuk kesembuhan Indonesia dari musibah Covid-19. Allahumma Aamiin (IAD-MGTI IAGI-2020/Biro Media Internal IAGI).