News Details

  • 19-09
  • 2020

PENYUSUNAN DRAFT PEDOMAN PENYELIDIKAN GEOLOGI TEKNIK UNTUK TEROWONGAN JALAN TOL

IAGI-MGTI ditunjuk untuk melakukan penyusunan draft Pedoman Penyelidikan Geologi Teknik untuk Terowongan Jalan Tol bersama Hutama Karya (HK). Rangkaian kegiatan site visit lokasi konstruksi terowongan jalan tol dilakukan pada tanggal 14-18 September 2020. Terdapat 3 lokasi yang dikunjungi pada kegiatan ini, yaitu Terowongan Tol Cisumdawu di Jawa Barat, Trase Pangkalan-Payakumbuh di Sumatera Barat, dan Trase Taba-Kepahiang di Bengkulu.
Terowongan Cisumdawu adalah terowongan jalan tol pertama di Indonesia. Proyek ini menjadi pilot project bagi pembangunan terowongan jalan tol selanjutnya. Pada tanggal 14 September 2020, rombongan IAGI-MGTI dan HK melakukan site visit ke Terowongan Cisumdawu dengan dipandu oleh Satuan Kerja (Satker) Cisumdawu. Pada kesempatan ini, diskusi dilakukan untuk menggali informasi mengenai apa saja penyelidikan geologi teknik yang dilakukan selama pembangunan Terowongan Cisumdawu hingga pasca-konstruksi. Penyelidikan geologi teknik pada Terowongan Cisumdawu diharapkan dapat menjadi pengalaman studi kasus dan acuan bagi penyelidikan geologi teknik pada terowongan jalan tol lain yang akan dibangun selanjutnya di Indonesia.


Tim IAGI-MGTI dan HK bersama Satker Cisumdawu di outlet Terowongan Cisumdawu, Jawa Barat

Lokasi kedua yang dikunjungi adalah rencana terowongan jalan tol Trase Pangkalan-Payakumbuh di Sumatera Barat. Rombongan IAGI-MGTI bersama HK melakukan studi ke lokasi rencana konstruksi ini pada 15-16 September 2020. Pengamatan geologi pendahuluan dilakukan pada beberapa rencana area of interest, yaitu: sekitar Inlet dan Outlet Tunnels. Pengamatan visual dilakukan oleh tim IAGI-MGTI terhadap aspek-aspek geologi teknik yang ditemui di lapangan, baik secara makroskopik dan dibantu dengan drone untuk mengamati bagian-bagian yang sulit diakses. Hal menarik yang ditemukan adalah lokasi rencana terowongan didominasi oleh batuan Anggota Bawah Formasi Kuantan (PCKq) berumur Perm, dengan litologi berupa batupasir kuarsa sisipan filit, kuarsit, rijang, dan konglomerat. Hal yang menjadi catatan adalah struktur geologi berupa kekar dan sesar yang cukup intensif. Sebagai lokasi yang berada di bagian barat Sesar Semangko, maka struktur geologi menjadi perhatian pada lokasi rencana terowongan ini. Bidang foliasi filit dan bidang perlapisan batupasir dan konglomerat yang teramati juga harus menjadi perhatian khusus pada saat akan melakukan penyelidikan geologi teknik detil selanjutnya di tahap perencanaan trase terowongan.

Bidang sesar yang memotong kuarsit pada area di Pangkalan-Payakumbuh


Foto Morfologi dari rencana Terowongan Trase Pangkalan-Payakumbuh

Tim IAGI-MGTI dan HK di area rencana Terowongan Trase Pangkalan-Payakumbuh


Lokasi ketiga yang dikunjungi adalah rencana terowongan jalan tol Trase Kepahiang-Taba di Provinsi Bengkulu. Rombongan IAGI-MGTI bersama HK melakukan pengamatan di lokasi ini pada 17-18 September 2020. Berdasarkan pengamatan di lapangan yang oleh tim IAGI-MGTI dan HK, Terowongan Trase Kepahiang-Taba melewati batuan yang didominasi oleh Satuan Batuan Gunungapi Andesit Basal Qv(dn) berumur Holosen, dan Formasi Lemau (Tml) berumur Miosen Tengah-Akhir. Secara umum, batuan yang menyusun area yang dilewati trase terdiri dari batuan vulkanik yang sebagian sudah mengalami pelapukan intensif. Terdapat beberapa kelurusan yang memotong alternatif trase, dan bagian inlet rencana terowongan berada di dekat Sesar Semangko. Pada singkapan batuan Formasi Lemau yang ditemui di sepanjang sungai juga ditemukan kekar-kekar yang cukup intensif memotong breksi vulkanik dan lava basalt. Hal ini dapat menjadi perhatian dalam penyelidikan geologi teknik detil selanjutnya.

Breksi vulkanik yang terpotong kekar-kekar di sungai dekat rencana Trase Terowongan Tol Kepahiang – Taba

Tim IAGI-MGTI dan HK di area rencana Trase Kepahiang-Taba

Bengkulu, Sabtu, 19 September 2020

Tim Pelaksana Kajian
1. Irwan Susilo (Ketua Pelaksana)
2. I Gde Budi Indrawan (Kepala Peneliti Kajian)
3. Sonny Yudhistira (Anggota)
4. Indra Andra Dinata (Anggota)
5. Rama Tri Saksono (Anggota)