News Details

  • 23-12
  • 2020

MUNAS IAGI 2020, MENEGANGKAN DAN BERAKHIR POSITIF

Munas IAGI, dilaksanakan selama dua hari, dimulai Kamis Sore tepat pk.17.00 WITA (17/12) sampai tengah malam, dilanjutkan Jumat Pagi sampai pk. 11.30 WITA (18/12) di Hotel Kila Senggigi. Kali ini merupakan Munas pertama IAGI yang dilakukan secara hybrid (luring dan daring). Agenda Munas sebagai berikut Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) PP IAGI Periode 2017-2020, pernyataan demisioner PP-IAGI 2017-2020, penyempurnaan AD-ART IAGI, penentuan Lokasi PIT 2021, dan yang paling seru serta ditunggu seluruh peserta yaitu perhitungan pemilu e-voting untuk memilih Ketua Umum IAGI Periode 2020-2023.

Ketum IAGI, Sukmandaru Prihatmoko, membuka Munas IAGI 2020, dengan memberikan berbagai proyeksi dan tantangan IAGI ke depan. Selain itu mengusulkan Sumardiman Digdowirogo (NPA 611) sebagai Ketua Sidang. Ketum IAGI menilai, Pak SDW demikian biasa dipanggil, adalah anggota senior dan sepak terjangnya di IAGI cukup lama sejak awal 90-an. Dengan begitu, dipastikan handal memimpin sidang selama Munas IAGI. Peserta, baik luring maupun daring, menyambut dan menyetujui usulan Ketum IAGI. Pak SDW menerima permintaan itu, dan langsung memimpin jalannya Munas.

Sebagai Ketua Sidang Munas, Sumardiman Digdowirogo meminta Irwan Susilo sebagai Wakil Ketua Sidang dan Channia Princessa mendampingi sebagai sekretaris selama sidang. Ketum IAGI 2017 – 2020, Sukmandaru Prihatmoko kemudian menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang dipresentasikan dengan menarik. Dalam LPJ terihat IAGI selain aktif dalam perkembangan keilmuan, juga turut aktif memberikan masukan bagi industri dan kebijakan Pemerintah, juga dalam pengelolaan mitigasi bencana serta sosialisasi peran geologi bagi masyarakat luas. Pengda yang diharapkan menjadi ujung meluasnya peran IAGI di Daerah menjadi perhatian serius, sehingga tumbuh dengan baik. Peserta, baik luring dan daring, sangat wajar menerima secara penuh LPJ atau 100 prosen atas kepemimpinan Sukmadaru Prihatmoko selama memimpin IAGI Periode 2017-2020. Menerima LPJ secara penuh tanpa catatan oleh peserta Munas, 100 prosen, dan tepuk tangan sebagai ungkapan terima kasih ke Sukmandaru Prihatmoko, menjadi “kado khusus” yang tentu sangat berarti baginya, yang telah berjuang memajukan IAGI selama kepemimpinannya. Sebelum agenda sidang dilanjutkan, Ketua Sidang mendemisionerkan Kepengurusan IAGI 2017 – 2020.

Agenda revisi AD-ART, dipresentasikan oleh STJ Budi Santosa, sebagai salah satu anggota AdHoc Penyempurnaan AD-ART. Pengalaman selama memimpin Ketua Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI); anak organisasi IAGI, menjadikan Budi menyampaikan presentasi secara daring dengan mulus. Berbagai dinamika usulan dari ruangan Munas pun, baik lewat daring ataupun luring, menggambarkan kecintaan peserta sebagai Anggota IAGI, agar IAGI terus mampu berkiprah ke depan. Irwan Susilo pun dengan aktif mampu memandu dan menfasilitasi peserta luring dan daring, sehingga AD-ART IAGI dapat disempurnakan untuk menghadapai tantangan ke depan yang cukup berat.

Pertemuan Ilmiah Tahunan/PIT-IAGI 2020 Joint Conference 2021 juga tidak lepas dari Agenda Munas. Demokratisasi IAGI terlihat dari tawaran kepada Pengda untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Joint Conference 2021. Ternyata Pengda Sulawesi Selatan Barat (Sulselbar) mengajukan diri, bahkan sudah menyiapkan presentasi sangat detail, hingga peserta Munas secara aklamasi menyetujui Pengda Sulselbar ditetapkan sebagai tuan rumah Joint Conference 2021. Ketok palu Ketua Sidang, menjadi penutup agenda terkait penentuan tuan rumah Joint Conference tahun depan.

Agenda pemilihan, perhitungan dan penetapan Ketum IAGI 2020-2023, menjadi agenda yang sangat dinantikan berhari-hari, bahkan selama tiga bulan oleh seluruh peserta Munas, dan seluruh anggota IAGI. Jum’at, pk.10.00 WITA, acara yang ditunggu-tunggu itu dibuka Ketua Sidang.

Ketua Komisi Pemilihan Umum IAGI (KPU IAGI), Dwandari Ralanarko mengawali dengan menjelaskan proses pemilihan IAGI secara e-voting. Pemilu yang memunculkan dua Calon Ketua IAGI, Muhammad Burhannudinnur dan Imam Achmad Sadisun, mampu menjadi “magnet” seluruh anggota IAGI untuk menduga-duga, siapa kandidat yang akan terpilih? Dinamika pemilihan Ketum IAGI periode 2020-2023, dapat dianggap sebagai pemilihan ketua yang sangat menegangkan. Dua calon ketua, berlomba selama tiga bulan untuk mendapatkan simpati dan pilihan dari anggota yang sudah tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Perjalanan pemilu melalui debat visi misi, berbagai program webinar yang dibuat masing-masing calon, dan bahkan video Tim Sukses masing-masing calon menjadi “menu sehari-hari” komunitas IAGI. DPT tumbuh dengan begitu cepat. Dalam waktu kurang dari tiga bulan, sekitar 3.000 orang mendaftarkan diri sebagai anggota baru, sehingga Anggota Biasa IAGI pada bulan Desember 2020 melesat melebihi 10.000 ribu. Bisa jadi, IAGI menjadi organisasi profesi dengan anggota terbanyak di Indonesia.

Saat menegangkan tiba saat layar besar di ruang hall auditorium menyala. Di situ titik fokus semua peserta, siapa yang akan dipilih oleh 4.443 DPT untuk mengawal IAGI Periode 2020-2023. Mungkin karena model e-voting belum membudaya, 695 DPT tidak sempat menggunakan hak pilihnya. Dalam upaya menjamin kualitas, dipertegas oleh KPU, sistem e-voting menjamin siapapun, termasuk panitia tidak dapat membuka akses hasil pemilu.

Bersamaan grafik dibuka, dua grafik kolom, membetot perhatian peserta Munas untuk tak beranjak dari kursi, mengamati dengan mata elang pergerakkan grafik perolehan suara. Grafik no.1 langsung memimpin, suarapun boleh dikatakan baru tercatat 10 persen. Grafik bergerak dari detik ke detik. Grafik bergerak bersamaan dengan masuknya suara untuk kedua calon ketua. Pergerakkan grafik kolom No.1 dengan warna hijau muda, seolah tak tersusul oleh grafik No.2, yang berwarna coklat muda. Sempat mendekat diantara dua grafik, namun grafik hijau melaju terus di atas grafik coklat muda, bahkan sejak awal dibuka. Tujuh menit pun, waktu yang diperlukan menghentikan pergerakkan grafik.

Lebih dari empat ribu pemilih, tepatnya 4.443 telah menggunakan hak pilihnya. Hasilnya adalah, Calon No.1, Muhammad Burhannudinnur mendapatkan suara sebanyak 2.476 atau 56 % dan sisanya 1.967 atau 44 persen diraih Calon No.2, Imam Achmad Sadisun. Penantian dan ketegangan berakhir, Muhammad Burhannudinnur dipastikan memimpin IAGI periode 2020-2023.

Pemilihan Ketum IAGI yang seolah pertentangan dua kutub telah usai. Kini saat memulai persatuan dan kebersamaan. Sebelum perhitungan suara, Muhammad Burhanuddinnur dan Imam Achmad Sadisun didaulat duduk di depan peserta Munas, mengapit Ketum IAGI 2017-2021. Terjadi saling rangkul dan saling jabat tangan. Ketegangan berakhir dengan keceriaan. Semua menerima hasil yang ada, baik yang di daring maupun luring. Tidak ada ketegangan kembali. Rumah IAGI, menyatukan semua anggota untuk terus membangun IAGI, siapapun ketua terpilih.

Ketua Sidang menetapkan Ketua IAGI Periode 2020 – 2023 terpilih, sambil berpesan agar dalam menentukan pengurus PP IAGI melibatkan kedua calon. Bisa dikatakan keputusan itu langkah bijaksana dalam kehidupan organisasi profesi. Ketua IAGI 2017-2020, Sukmandaru, lantas didaulat maju ke depan, dan menyerahkan surat penetapan kepada Ketua IAGI 2020-2023, yang baru saja terpilih.

Ruang sidang perlahan sepi. Jum’at semoga menjadi awal yang baik; Ketua baru ditetapkan. Munas ditutup. Semua kembali menjalankan rutinitas sehari-hari. Seumpama kapal, IAGI dengan 10.000 awak kapal siap berlayar membangun IAGI untuk negeri kita tercinta, Indonesia. (SWD, Biro Media Internal IAGI)


Foto 1. Munas IAGI 2020 dipimpin oleh Ketua Sumardiman DW, Wakil Ketua Irwan Susilo, Sekretaris Channia Princessa

Foto 2. Ketum IAGI menyampaikan Laporan Pertanggung-Jawaban di depan Anggota yang hadir secara luring dan daring

Foto 3. Penyampaian rencana Road Map 75 Tahun IAGI oleh Heryadi Rachmat (PP-IAGI-MAGI)

Foto 4. Serah terima kepengurusan dari Ketum IAGI 2017-2020 kepada Ketum Terpilih 2020-2023, M. Burhanuddinnur di depan Pimpinan Munas dan Anggota IAGI

Foto 5. Peserta Munas IAGI (luring dan daring) berpose di panggung