News Details

  • 22-09
  • 2015

GEOLOGIST EKSKURSI KE GEDUNG BURSA EFEK INDONESIA

Kamis, 4 Juni 2015, MGEI-IAGI dan PERHAPI diundang PT Bursa Efek Indonesia untuk mengikuti Sekolah Pasar Modal di Gedung BEJ di Senayan, Jakarta Pusat. Undangan tersebut adalah sebagai kelanjutan dari kerja sama IAGI-PERHAPI dengan BEI pada 11 Desember 2014. Pada waktu itu, ketiga pihak sepakat menjalin kerja sama untuk mengembangkan industri pertambangan mineral dan batubara di pasar modal Indonesia, setelah sebelumnya BEI menerbitkan Peraturan Nomor I-A.1. tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat di bidang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) pada 1 November 2014. Peraturan tersebut dikonsep oleh IAGI dan PERHAPI. Jadi, BEI secara resmi menunjuk IAGI dan PERHAPI sebagai pihak independen dalam menilai, mengevaluasi dan memonitoring emiten-emiten pertambangan dari sisi kompetensi teknis. Dalam hal pengembangan industri pertambangan mineral dan batubara di pasar modal Indonesia, BEI proaktif mengedukasi masyarakat, termasuk dalam hal ini mengundang stakeholder IAGI dan PERHAPI, tentang dunia pasar modal, melalui program rutinnya Sekolah Pasar Modal (SPM). Ketika SPM ini ditawarkan ke anggota IAGI-MGEI via milis MGEI yaitu economicgeology@yahoogroups.com. Hanya dalam waktu 2 jam kuota 30 orang terpenuhi. Rupanya para geologist sangat antusias terhadap pasar modal, tidak hanya pada singkapan batu! Pada hari H, para geologist dan engineer tambang (anggota PERHAPI) berduyun-duyun hadir di Gedung BEI, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat. Di Galeri BEI, ada yang menarik perhatian saya, yaitu papan hall of fame, memuat direksi PT BEI dari masa ke masa. Ternyata, ada seorang geologist yang penah menahkodai bursa efek ini, yaitu Dr. Cyril Noerhadi, periode 1996-1999. Beliau memang sudah malang melintang di dunia industri keuangan plus melanjutkan studi MBa di University of Houston. Kelas dimulai pukul 09.05, dibuka oleh Ibu Ira Shintiya Rahayu, staf marketing PT BEI. Lalu disambung dengan sambutan perwakilan IAGI dan PERHAPI, dalam hal ini Pak Iwan Munadjat. Beliau me-refresh kembali hubungan baik IAGI (MGEI) PERHAPI dan BEI dengan beberapa milestone-nya dan memvitalisasinya agar terjalin hubungan timbal balik yang menguntungkan kedua belah pihak. Materi pertama tentang dasar-dasar pasar modal. Istilah-istilah dasar finansial dan pasar modal serta payung-payung hukumnya diperkenalkan. Materi kedua tentang kepemilikan sekuritas dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Di ujung materi, sang narasumber membagikan souvenir kepada beberapa peserta yang pada saat itu membawa kartu AKSes. Setelah lunch break, materinya adalah seputar investasi saham dari salah satu broker atau sekuritas, yaitu PT Danareksa. Dengan adanya kegiatan ini, sebagai suatu rangkaian sinergi IAGI (MGEI), PERHAPI dan BEI, ke depan diharapkan sinergi yang lebih dalam lagi. Pun juga diharapkan bahwa semakin banyak perusahaan pertambangan, khususnya yang masih fasa studi kelayakan (eksplorasi lanjut), berani maju dan membuka diri dengan melantai atau ber-IPO (initial public offering) di bursa saham setelah mengikuti regulasi yang baru tersebut, yaitu kepemilikan status Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi dari Kementrian ESDM (tentunya harus sudah lolos studi kelayakan dan AMDAL). Regulasi ini melunak, setelah sebelumnya BEI mewajibkan perusahaan pertambangan yang boleh listing adalah hanya yang sudah melakukan penjualan hasil produksi. Sebelum ini, perusahaan pertambangan eksplorasi di Indonesia hanya bisa menangguk modal di bursa efek Australia, Kanada, dan lain-lain. Sekarang bisa bermain di kandang sendiri. Semakin banyak perusahaan tersebut yang IPO, semakin terbuka luas lapangan pekerja untuk para stakeholder IAGI dan PERHAPI, yaitu geologist dan engineer pertambangan. Salut untuk IAGI (MGEI) dan PERHAPI yang sudah berjuang untuk itu!