News Details

  • 31-10
  • 2016

SEMINAR NASIONAL UNSRI: STATUS TERKINI SUMBERDAYA ENERGI DAN MINERAL INDONESIA

Palembang, 22 Oktober 2016. Untuk pertama kalinya Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) Universitas Sriwijaya (Unsri) yang berkolaborasi dengan SM IAGI dan SC MGEI Unsri berhasil melaksanakan Seminar Nasional yang bertajuk “Status Terkini Sumberdaya Energi dan Mineral di Indonesia”. Seminar ini merupakan puncak acara dari “Sriwijaya Geology Festival/ SGF” yang dilaksanakan seminggu penuh sebelumnya. Acara seminar dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan dan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan serta diskusi teknis dengan empat pembicara yang berlatar belakang profesional dari keahlian yang berbeda–beda. Di antaranya Khairul Rozak yang merupakan Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Geothermal Pertamina Geothermal Energy, Robert Heri menjabat sebagai Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Sumatera Selatan, Rudy Ryacudu sebagai Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi dan Sukmandaru Prihatmoko yang adalah Ketua Umum IAGI sekaligus Direktur PT SJR/ PT DTN (Grup Pamapersada). Dengan pembahasan dan diskusi beragam yaitu geothermal, migas, batubara dan mineral membuat Seminar Nasional yang berlangsung dari pagi hingga sore hari sangat berwarna. Dengan antusias peserta mengajukan diskusi dan pertanyaan dengan pembahasan yang tajam namun konstrukltif. Seminar dihadiri oleh hampir 400 orang yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda, membuktikan akan pentingnya kegiatan ini.

Adapun peserta yang hadir terdiri dari mahasiswa Universitas Sriwijaya, AKAMIGAS Palembang, Universitas Muhammadiyah Palembang, Mahasiswa dan Staf Dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA), mahasiswa Universitas Jambi, mahasiswa Akademi Lahat dan IST Akprind Yogyakarta, serta para professional yang berdomisi di wilayah Sumbagsel. Paparan yang disampaikan oleh empat pembicara yang mewakili bidang keahliannya, memberikan pandangan dan pola pikir baru kepada peserta yang ikut.

Berdasarkan Nawacita dari Pemerintahan Jokowi  – Jusuf Kalla dan data Dewan Energi Nasional 2015 pada kurun waktu hingga 2050, Indonesia harus bergerak menuju clean energy dan mengurangi ketergantungan terhadap energy fosil yang sampai kini masih mendominasi dan menjadi komoditi bukan menjadi kebutuhan energy bangsa sendiri.

Pemaparan pertama yang disampaikan oleh Khairul Rozak menyampaikan bahwa geothermal merupakan energy yang ramah lingkungan dan terbarukan. Hingga saat ini sudah ada lapangan–lapangan geothermal baru yang berada pada tahap studi hingga pembangunan power plant. Namun kebanyakan berada di pulau Sumatera dan Jawa. Dipaparkan juga bahwa Indonesia merupakan negara yang dilewati oleh ring of fire, dengan demikian potensi panas bumi di Indonesia sangat tinggi dan seharusnya bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.

Pembicara kedua yaitu Robert Heri menyampaikan tentang kebijakan dan penataan insfrastruktur pertambangan berdasarkan komitmen IUP Korsup KPK 2014 di Sumatera Selatan. Dengan peraturan baru yang telah ditetapkan tersebut, tiap–tiap provinsi dapat mengatur dan mengelola izin pertambangan di daerahnya masing-masing. Dari 312 IUP di Sumatera Selatan hampir setengahnya telah dicabut izinnya karena berbagai masalah. Sumatera Selatan merupakan provinsi yang hampir seluruh jenis sumberdaya alam berada, meliputi migas, batubara, dan geothermal sehingga Sumatera Selatan dijuluki sebagai lumbung energy nasional.

Pada sesi berikutnya, Rudy Ryacudu menyampaikan perkembangan migas yang ada di Indonesia dari zaman penjajahan hingga sekarang. Fakta menunjukkan bahwa kebutuhan migas semakin tinggi sedangkan cadangan terbukti di Indonesia semakin berkurang sehingga perlu adanya terobosan dan teknologi terbaru untuk bisa menemukan lapangan migas baru baik di darat ataupun di laut. Ryacudu juga menyampaikan, saat ini eksplorasi Indonesia sedang difokuskan pada cekungan–cekungan tua yang memiliki potensi hidrokarbon (Mesozoicum).  Diharapkan dengan ditemukannya cadangan baru akan bisa memenuhi kebutuhan energy nasional.

Sesi terakhir yang disampaikan oleh Sukmandaru Prihatmoko memaparkan sejarah pertambangan Indonesia yang telah diusahakan dan dimanfaatkan bangsa Indonesia sejak jaman kerajaan–kerajaan tua di Nusantara. Walaupun dengan alat yang sederhana, manusia pada waktu itu bisa memanfaatkan kekayaan alam mineral di Indonesia dengan baik. Kegiatan pertambangan dan eksplorasi mineral semakin meningkat sejak diterapkannya UU Pertambangan Umum (1967) dimana penemuan-penemuan (discovery) banyak dibuat. Namun sejak 3-5 tahun terakhir kegiatan eksplorasi menurun drastis dan diikuti pula oleh penurunan jumlah discovery. Hal ini disebabkan oleh banyak hal dan kendala yang memerlukan penanganan serius dari semua pihak. Sukmandaru juga menyampaikan bahwa eksplorasi mineral saat ini perlu ditargetkan juga pada “unconventional mineral deposit” yang masih sangat jarang disentuh. Hal ini merupakan salah satu cara untuk menaikkan angka discovery dan menjaga neraca sumberdaya mineral tetap positip.

Dari semua pemaparan yang ada, dapat disimpulkan bahwa saat ini trend eksplorasi di Indonesia sedang mengalami penurunan pada kurun waktu lima tahun terakhir yang diakibatkan oleh berbagai hal. Studi-tudi harus tetap dikembangkan dimana hubungan antara institusi, pemerintahan ataupun pihak industri harus bisa diselaraskan untuk bisa menopang satu sama lain dan meningkatkan eksplorasi di Indonesia. Eksplorasi sumberdaya energi dan mineral memang bercirikan padat resiko, padat teknologi ataupun padat biaya.

Melalui seminar seperti ini diharapkan para geosaintis ataupun orang-orang yang berkecimpung dalam industri migas, pertambangan mineral dan batubara ataupun energi terbarukan (geothermal) bisa memberikan wawasan baru dan tidak merasa puas dengan status ekplorasi terkini di Indonesia. Pembelajaran dan konsep–konsep baru harus dikembangkan terus menerus demi penemuan–penemuan lapangan sumberdaya energi dan mineral baru untuk memenuhi kebutuhan bangsa Indonesia. (Hazret-Addis/ HMTG Unsri)

unsri-seminar-status-sumberdaya-ft1

Foto bersama narasumber, Sekda Sumsel, dan staf dosen Unsri.

unsri-seminar-status-sumberdaya-ft3

Foto Rudy Ryacudu menyampaikan materi seminar

unsri-seminar-status-sumberdaya-ft4

Foto peserta Seminar Nasional

unsri-seminar-status-sumberdaya-ft6

Foto bersama peserta Seminar Nasional