News Details

  • 30-12
  • 2016

CATATAN AKHIR TAHUN 2016 - PP IAGI

TAHUN PENUH TANTANGAN BAGI SEKTOR KEBUMIAN

Tahun 2016 sebentar lagi kita lewati dan tahun 2017 segera kita jelang. Ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi diri atas apa yang sudah PP IAGI lakukan di 2016 serta untuk merancang perbaikan di 2017. Untuk itulah catatan ini dibuat agar diketahui oleh rekan-rekan komunitas kebumian Indonesia .

IAGI yang di 2016 sudah melewati usia 56-nya terus berbenah dan berkegiatan positip untuk semua “stakeholder”-nya. Situasi industri ekstraktif kebumian yang belum membaik (harga-harga komoditi migas dan minerba masih terpuruk), bencana-bencana kebumian yang melanda beberapa wilayah Indonesia, serta isu-isu geo-lingkungan yang makin marak telah menjadi tantangan tersendiri bagi PP dan anggota IAGI untuk menghadapi dan menyikapinya.

Pergerakan IAGI - yang di akhir tahun 2016 tercatat beranggotakan 5.538 orang - berlangsung sangat variatif baik jenis maupun lokasi kegiatannya. Selain melalui PP dan Pengda, anak-anak organisasi IAGI juga sangat aktif berkegiatan tahun ini. Bahkan satu anak organisasi baru telah dideklarasikan yaitu MGTI (Masyarakat Geologi Teknik Indonesia) di Bandung pada 11 Oktober 2016 (lihat http://www.iagi.or.id/2016/10) menggenapi anak organisasi yang telah berkiprah lebih dulu yaitu FGMI (Forum Geosaintis Muda Indonesia), FOSI (Forum Sedimentologists Indonesia), ISPG (Indonesian Society of Petroleum Geologists), MAGI (Masyarakat Geowisata Indonesia), MGEI (Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia) dan KNPGI (Komite Nasional Pendidikan Geologi Indonesia).

Di tingkat mahasiswa, melalui FGMI, IAGI terus mengelola Seksi Mahasiwa (SM) di beberapa perguruan tinggi. Beberapa SM baru diresmikan tahun ini, dan sampai dengan Desember 2016 tercatat sudah ada 23 SM-IAGI di seluruh Indonesia yang menjadi wadah kegiatan mahasiswa kebumian di daerah masing-masing.

Ultah IAGI ke 56

Ultah IAGI 56 diperingati pada 23 April 2016 dengan serangkaian kegiatan: turnamen futsal IAGI Cup di pagi hari, dilanjutkan dengan tumpengan serta Diskusi tentang Migas dan Sertifikasi Ahli Geologi. Turnamen futsal diikuti oleh 8 tim dari anak-anak organisasi dan SM IAGI yang dimenangkan oleh tim SM.

Diskusi panel pertama tentang migas digelar dengan tema “Blok Migas Habis, Kontrak Mau Dibawa Kemana, dari Sudut Pandang Geologist”. Diskusi ini menghadirkan pembicara Moektianto Suryowibowo (anggota KEN), Herman Darman (Principal Exploration Geoscientist, Asia Pacific New Ventures, Shell), dan Nanang Abdul Manaf (Exploration & New Discovery Project Director, Pertamina EP). Diskusi berjalan menarik dan banyak menampung pendapat dan gagasan dari pembicara maupun peserta.

Diskusi panel kedua dilaksanakan setelah acara “tumpengan dan syukuran” ultah IAGI sambil makan siang. Diskusi yang mengangkat tema “Sertifikasi di Bidang Geologi”, menghadirkan 3 panelist yaitu Prof. Djoko Santoso (mewakili PII untuk urusan sertifikasi insinyur Kebumian), Iwan Munajat (IAGI-MGEI) dan Imam Sadisun (IAGI-geologi teknik). Prof. Djoko berbicara tentang perkembangan UU Keinsinyuran yang disahkan 2014. UU tersebut memberikan mandat kepada PII (Persatuan Insinyur Indonesia) untuk melakukan sertifikasi terhadap gelar insinyur di Indonesia. Untuk itu sebagaimana diamanatkan undang-undang, PII akan bekerjasama dengan Himpunan Keinsinyuran (HK), salah satunya IAGI. Iwan Munajat dalam pemaparannya menyampaikan tentang pengalaman IAGI-MGEI dalam mempersiapkan Kode KCMI (Komite Cadangan Mineral Indonesia) serta pelaksanaannya melalui Sistem Competent Person Indonesia. Sedangkan Imam Sadisun lebih banyak menyampaikan rencana registrasi ahli geologi teknik bagi anggota IAGI yang berkecimpung di bidang geologi teknik.

PIT IAGI dan Konggres GEOSEA 2016

Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) IAGI ke 45 tahun 2016 terasa istimewa karena pelaksanaannya dibarengkan dengan Konggres GEOSEA XIV di Bandung pada 11-13 Oktober 2016. GEOSEA yang merupakan organisasi yang mewadahi asosiasi ahli geologi se-ASEAN memberikan mandat kepada IAGI untuk menghelat konggres 2016. Konggres dihadiri enam negara yaitu Indonesia (IAGI), Malaysia (GSM-Geological Society of Malaysia), Myanmar (MGS-Myammar Geoscience Society), Filipina (GSP-Geological Society of Philipines), Thailand (GST- Geology Sosiety of Thailand), dan Vietnam (VUGS-Vietnam Union of Geology Science). Sementara Laos dan Timor Leste tidak/ belum bisa bergabung. Selain melakukan kongres, para geolog ini juga sekaligus mengadakan pertemuan bisnis. ‘’Konggres GEOSEA dilakukan sejak 1972, sementara business meeting baru dimulai sejak 2009 pada pertemuan di Malaysia. Konggres yang dipimpin oleh Ketum IAGI ini menjadi sarana penting untuk berbagi dan bertukar pengalaman dari para delegasi dalam mengembangkan geosain di masing-masing negara. Dalam pertemuan bisnis, isu-isu yang dibicarakan lebih dititik beratkan pada langkah terbaik apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan geosain di wilayah Asia Tenggara. Isu ini menjadi penting manakala harga minyak dan komoditas tambang masih rendah, sehingga mempengaruhi gairah eksplorasi yang pada gilirannya menggangu masa depan geosaintis. Isu lain yang dibicarakan adalah mengenai koordinasi atas sertifikasi ahli geologi antar negara ASEAN terutama menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Info rinci ada di http://www.iagi.or.id/the-14th-geosea-congress-strengthening-collaboration-among-se-asia-geoscientists-in-the-aec-asean-economic-community-era.html

PIT IAGI ke 45 sendiri berjalan dengan sukses dihadiri oleh sekitar 450 peserta termasuk peserta asing dari ASEAN, Jepang, China, Australia dan Amerika Serikat. Acara dibuka oleh Kepala Badan Geologi (Dr. Ego Syahrial) mewakili Menteri ESDM. Acara dengan tema utama “ASEAN Earth Resources and Geoscientist Role in AEC Era” menghadirkan 140 paper dan 30 poster ilmiah yang dipresentasikan dalam 36 sesi selama 2 hari (12-13 Oktober 2016). Topik-topik yang dipresentasikan meliputi tektonik, struktur dan geodinamika, mineralogi, volkanologi dan geotermal, migas, geologi ekonomi, sedimentologi, stratigrafi, hidrogeologi, geologi teknik, geowisata dan regulasi-regulasi kebumian. Bersamaan dengan sesi ilmiah, dilaksanakan juga eksebisi yang diikuti oleh 17 ekshibitor dari kalangan industri, pemerintah dan perguruan tinggi. Beberapa acara pra- dan paska- PIT juga dilaksanakan di antaranya: Gowes Bareng Geologist di sekitar Bandung-Lembang, seminar MGEI bertajuk “Unconvenional Exploration Targets, Latest Techniques and New Tools in Mineral and Coal Exploration”, serta “Geostudent Competition” yang diorganisir oleh FGMI.

Workshop Reklamasi Teluk Jakarta

Menyikapi ramainya isu reklamasi teluk Jakarta, IAGI menyelenggarakan workshop tentang hal ini pada 14 Juni 2016 di Jakarta. Narasumber yang hadir adalah ahli geologi dengan berbagai latar belakang. Mereka adalah Prof. Otto Ongkosongo (PPO LIPI), Prof Lambok Hutasoit (ITB), Prof. Wahyu Hantoro (Geoteknologi LIPI), Riza Rahardiawan (PPGL) dan Arif Daryanto (PSDAGL Badan Geologi). Laporan lengkap acara ini dimuat di Berita IAGI VIII/ Juni 2016. Ringkasan dan masukan dari acara ini diangkat juga di Forum Group Discussion Kemenko Maritim pada 22 September 2016.

Workshop Sesar Palu-Koro

Keprihatinan akan banyaknya kejadian bencana kebumian di Indonesia telah lebih mendorong PP IAGI untuk menggerakkan kegiatan yang terkait dengan mitigasi bencana. Gempa bumi salah satunya. Indonesia karena posisi tektoniknya, dikenal sebagai gudangnya sesar/ patahan aktif. Bekerja sama dengan Perkumpulan Skala dan Disaster Channel, IAGI menyelenggarakan workshop tentang Sesar Palu-Koro pada 11 Agustus 2016 di Jakarta. Workshop ini sebenarnya merupakan bagian pendahuluan dari program riset dan sosialisasi Sesar Palu-Koro (“Ekspedisi Palu-Koro”) yang targetnya adalah pembuatan semacam film dokumenter (beberapa episode) untuk ditayangkan di TV, serta pembuatan buku. Workshop menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Danny Hilman Natawijaya, Mudrik Daryono, Ade Kadarusman, Heryadi Rachmat, juga Arianto Sangaji dan Ahmad Arif dari non-geolog.

Seminar KBAK (Kawasan Bentang Alam Karst)

Seminar dan diskusi yang sudah digagas IAGI-MGEI sejak lama ini dilaksanakan pada 15 November 2016 di Jakarta. Topik karst dan segala permasalahannya mengemuka sejak beberapa tahun terakhir. Terutama sekali terkait dengan munculnya “gesekan” antar sektor kepentingan, di antaranya pemanfaatan kawasan karst (industri) dengan kepentingan konservasi karst dan air tanah di bawahnya (masyarakat dan LSM). Narasumber pada acara ini adalah Dr. Rudy Suhendar (Kepala Pusat Sumberdaya Airtanah dan Geologi Lingkungan, Badan Geologi, Kemen ESDM), Bambang Nurmantyo (Ditjen Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial, Kemen LHK), Asosiasi Semen Indonesia (ASI) yang diwakili oleh Alexander Frans, Persatuan Ahli Airtanah Indonesia (PAAI) yang diwakili oleh Dr. Irwan Iskandar. Pembicara lain adalah Dr. Budi Brahmantyo (ITB), serta Dr. Roemantyo dan Dr. Cahyo Rahmadi (LIPI). Ringkasan dan hasil seminar dapat dilihat di http://www.iagi.or.id/catatan-dari-seminar-kawasan-bentang-alam-karst-kbak-dan-konservasi-airtanah-kawasan-karst.html

Kegiatan Bersama Pengda dan SM IAGI

8 Januari 2016: Pengukuhan pengurus Pengda IAGI Jatim di Surabaya yang diketuai oleh Handoko Teguh Wibowo (ITATS). Pada hari yang sama diresmikan juga pembentukan SM IAGI ITATS oleh Ketum IAGI.

8 Februari 2016: Pengukuhan pengurus Pengda Sulawesi Selatan – Barat – Tengah (Sultan Bateng) di Makasar, yang berdasar pemilihan umum Ketua Pengda telah memilih Asri Jaya (Unhas) sebagai Ketua-nya. Acara ini dibarengkan dengan “Celebes Geo-summit 2016” yang diadakan oleh HMTG dan SM IAGI Unhas. Tema utama seminar adalah “Membenahi dan Membangkitkan Kemblai Industri Pertambangan Nasional”.

4 Mei 2016: Pengukuhan SM IAGI UHO (Universitas Halu Oleo), Kendari yang dibarengkan dengan seminar tentang “Mineralisasi Sulawesi Tenggara untuk Indonesia”. Acara ini juga diikuti oleh para pengurus Pengda Sultra.

10-14 Mei 2016: Bersama KAGEOGAMA, HMTG dan SM IAGI UGM di Yogyakarta, mengisi acara workshop “Eksplorasi dan Penambangan Mineral” diiikuti oleh mahasiswa dan “fresh graduates”.

3 September 2016: Bersama SC SEG UGM, Yogyakarta mengisi acara Seminar “Minnovation 2016: Exploration of Epithermal and Porphyry Precious Metal System in Java”.

22 Oktober 2016: Bersama HMTG dan SM IAGI Unsri di Palembang mengisi acara Seminar denga tajuk “Status Terkini Eksplorasi Sumberdaya Mineral dan Energi Nasional”. Berita lengkap ada di http://www.iagi.or.id/seminar-unsri-status-terkini-sumberdaya-energi-dan-mineral-indonesia.html

26 November 2016: Bersama HMTG dan SM IAGI UPN, Yogyakarta mengisi acara Seminar Nasional “Science, Energy and Society”. Info rinci dapat dicek di http://www.iagi.or.id/geology-total-action-dari-oleh-dan-untuk-mahasiswa.html

Kegiatan Bersama Anak Organisasi

Anak organisasi IAGI telah berkegiatan secara independen dengan baik. Program CPI oleh MGEI telah berjalan dengan rutin, juga program Kode KCMI melalui Komite Bersama dengan PERHAPI. Program bersama IAGI dan MGEI yang perlu terus ditindak lanjuti adalah tentang Diskusi KBAK.

Program FGMI juga telah berjalan dengan sangat baik salah satunya adalah Geostudent Competition. Di akhir 2016, FGMI melaksanakan pemilu Ketua dengan 4 kandidat. Akhirnya Nurcholish terpilih menjadi Ketua FGMI 2017-2019 melalui pemilu yang demokratis menggantikan Aveliansyah.

Beberapa kegiatan MAGI juga patut dicatat di antaranya berbagai seminar tentang geowisata serta upaya yang dilakukannya untuk mendorong pengukuhan Geoprak di beberapa area (Rinjani, Ciletuh, Lumpur Sidoarjo dan lain-lain).

ISPG baru membentuk kepengurusannya di 2016. Melalui pemilihan umum terpilih Julianta Panjaitan sebagai Ketua ISPG 2016-2018 dan dikukuhkan pada 23 April 2016, bersamaan dengan peringatan Ultah IAGI 56. Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh ISPG di antaranya seminar tentang Lumpur Sidoarjo di Jakarta (10 Februari 2016) dan juga penyiapan Siaran Pers tentang “9 Dash Line” Natuna Timur (10 Juni 2016).

FOSI selain tetap rutin dengan penerbitan Berita Sedimentologi, juga mengadakan seminar (lecturing) ke beberapa universitas.

MGTI resmi dideklarasikan pada 11 Oktober 2016 di acara PIT IAGI & GEOSEA di Bandung. Inisiasi berdirinya MGTI dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya satu wadah bagi para ahli geologi teknik yang berkecimpung dalam IAGI guna lebih terorganisasi dan fokus dalam memberikan solusi terhadap permasalahan aktual terkait bidang geologi teknik yang ada pada saat ini. Berita selengkapnya dapat dilihat di http://www.iagi.or.id/menyambut-berdirinya-masyarakat-geologi-teknik-indonesia-mgti.html

KNPGI di tahun 2016 sangat aktif bergerak menindak-lanjuti hasil kesepakatan di tahun sebelumnya, dan membentuk organisasi independen ASPRODITEGI (Asosiasi Program Studi Teknik Geologi Indonesia) pada 1 Juni 2016 di Jakarta. Disepakati pula sebagai Ketua ASPRODITEGI adalah Burhanudin Nur (Trisakti). ASPRODITEGI bersama IAGI-KNPGI mengurusi isu-isu pendidikan geologi Indonesia, dan telah mengadakan rapat kerja pertamanya pada 16-17 September 2016 di Yogyakarta.

Kegiatan terkait dengan Kebijakan Publik dan Sosialisasi

PP IAGI selama 2016 memberikan beberapa masukan terkait kebijakan publik baik secara resmi kepada instansi pemerintah, melalui siaran pers maupun wawancara dengan media. Di antaranya:

  • Siaran Pers tentang Menolak Klaim Tiongkok atas Wilayah Kep. Natuna yang disebut sebagai “9 Dash Line”, terkait dengan pengelolaan sumberdaya kebumian (migas) wilayah tersebut – 10 Juni 2016.
  • Siaran Pers tentang “Quick Win Pembenahan Industri Pertambangan (Eksplorasi)” – 12 Oktober 2016
  • Masukan kepada Kementerian ESDM (Ditjen Minerba) tentang Sistem Lelang WIUP Pertambangan Logam – 21 Desember 2016.
  • Masukan tentang perlunya Kebijakan Minerba (kelanjutan dari masukan Road Map Pertambangan yang diudulkan tahun lalu) melalui KEN (Komite Eksplorasi Nasional) dan Ditjen Minerba.
  • Masukan melalui wawancara media tentang isu: lapangan migas Masela, lumpur Sidoarjo, bencana banjir dan longsor di beberapa wilayah serta gempa Aceh/ Pidie.
  • Sosialisasi geologi ke khalayak umum: 15 Oktober 2016 bersama Kompasiana di Bandung tentang “Tambang untuk Kehidupan” dan 21 Desember 2016 bersama Disaster Channel di Jakarta tentang “Pengurangan Resiko Bencana/ Gempa Bumi”.

Pertemuan dengan Pemerintah

PP IAGI mengadakan audiensi dengan beberapa pejabat pemerintah terkait dengan isu kegeologian.

  • Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (16 Maret 2016): isu-isu kebumian terkait pembangunan infrastruktur dan dalam rangkaian persiapan PIT IAGI & GEOSEA 2016.
  • Dirjen Mineral dan Batubara, Kem ESDM (14 Jan, 15 Mar, 14 Nov 2016): isu-isu pertambangan mineral dan batubara
  • Kepala Badan Geologi, Kem ESDM (5 Okt 2016): isu-isu kebumian dan kemungkinan kerja sama IAGI – BG)
  • Gubernur Jawa Barat (5 Okt 2016): isu-isu kebumian Jawa Barat dan persiapan PIT IAGI & GEOSEA 2016
  • Direktur Panas Bumi, Ditjen EBTKE, Kem ESDM (31 Mei 2016): isu-isu panas bumi dan persiapan PIT IAGI & GEOSEA 2016
  • Kepala Pusat Survey Geologi, BG, Kem ESDM (19 Mei 2016): Isu-isu geologi dan PIT IAGI & GEOSEA 2016
  • Kepala Pusat Sumberdaya Air dan Geologi Lingkungan (6 Okt 2016): Isu-isu geologi dan PIT IAGI & GEOSEA 2016
  • Ketua Asosiasi Dinas ESDM Propinsi se Indonesia (26 Apr 2016): Isu-isu pertambangan dan energi

Program Kesekretariatan dan Legal Organisasi

Pengadaan sekretariat/ kantor IAGI menjadi program utama kesekretariatan. Proposal “fund raising” telah dibuat dan perlu disusun strategi distribusi dan pendekatannya. Beberapa individu dan perusahaan sudah mulai menanggapi program ini untuk kemajuan organisasi IAGI.

Penyempurnaan AD-ART IAGI akhirnya diselesaikan tahun ini melalui pembahasan intensif oleh Tim Adhoc AD-ART, yang akhirnya disepakati melalui Munaslub IAGI di Bandung pada 12 Oktober 2016. Proses lanjutan pembuatan Akte Notaris sudah pula diselesaikan dan ditanda tangani pada 21 Desember 2016. Langkah selanjutnya yaitu pengesahan di Menkumham diharapkan dapat selesai tidak lebih dari sebulan setelah penandatanganan akte notaris.

Tantangan dan Peluang 2017

Di bidang kebencanaan, tahun 2016 ditandai dengan banyaknya kejadian bencana kebumian mulai dari longsor di Jawa Tengah (Purworejo, Kulon Progo, Banjarnegara, Trenggalek dll), banjir bandang di Sumatera Utara, Garut, Bima, gunung api Siabung yang belum mereda serta beberapa gempa tektonik dengan puncaknya di Pidie bulan Desember ini. Semua ini memerlukan kerja sama yang solid dalam memitigasinya. Musim hujan yang masih akan berlangsung beberapa bulan lagi mengingatkan kita akan ancaman gerakan tanah/ longsor dan banjir harus terus diwaspadai di beberapa wilayah rawan. Sosialisasi dan edukasi tentang mitigasi bencana harus terus dilakukan. Pengda dan SM IAGI perlu bisa berperan lebih besar lagi pada program ini. Akan bbaik kalau bisa juga berkerja sama dengan instansi pemerintah atau perguruan tinggi setempat.

Di bidang industri ekstraktif, tahun 2016 masih ditandai dengan lesunya harga dari hampir semua komoditi baik migas, batubara, dan semua jenis logam. Harga batubara sempat naik untuk beberapa waktu di Okt-Nov namun kembali melemah di akhir tahun. Diprediksikan, situasi ini masih akan berlanjut di 2017 yang mengindikasikan usaha bidang industri ekstraktif akan tetap lesu. Efeknya adalah lapangan kerja bagi geologist akan terus kompetitif, padahal lulusan baru geologi terus dilepaskan setiap tahunnya. Sudah saatnya saat ini bagi lulusan baru untuk berpikir lebih meluas, jangan hanya berfokus pada sektor industri ekstraktif (migas dan minerba). Sektor mineral industri (non logam dan batuan) mesti ditengok. Apalagi pemerintah sedang gencar-gencarnya menggenjot pembangunan yang mestinya akan menaikkan kebutuhan mineral industri.

Masih terkait dengan gencarnya pembangunan infrastruktur, bidang geologi teknik sangat boleh jadi akan memerlukan para ahli geologi di tahun-tahun mendatang. Jangan dilupakan juga bidang riset, birokrat dan pengajar perguruan tinggi merupakan lapangan yang perlu ditekuni.

Seperti halnya di tahun 2016, di bidang kebijakan publik, IAGI akan tetap terus menyuarakan perhatiannya terhadap semua isu kebumian mulai dari pengelolaan sumberdaya alam (migas, minerba, pabum), mitigasi bencana serta konservasi lingkungan. Ini bisa pula menyangkut ke aspek regulasi, ide-ide teknis eksplorasi, pengelolaan data, pendidikan geologi sampai yang sifatnya strategis terkait kedaulatan negara.

Terima kasih atas dukungan dan kerja sama rekan-rekan di PP, di anak organisasi, di Pengda dan SM serta dengan seluruh anggota IAGI selama ini.  PP IAGI akan terus terbuka untuk menerima saran, masukan dan kritik dari seluruh anggota IAGI. Dan kami harapkan di 2017 kita bisa bekerja bersama lebih baik lagi untuk kemajuan dunia kebumian yang kita cintai ini.

Selamat Tahun Baru 2017. Jakarta, 30 Desember 2016 Sukmandaru Prihatmoko cat-iagi-2016-foto1 Foto 1. Konggres GEOSEA XIV – Bandung, mempekokoh kolaborasi geosaintis ASEAN (12 Okt 2016) cat-iagi-2016-foto2 Foto 2. Bersama pengurus Pengda IAGI Jatim setelah pengukuhan (8 Jan 2016) cat-iagi-2016-foto3 Foto 3. Seminar Mineralisasi Sultra, setelah pengukuhan SM IAGI Univ. Halu Oleo, di Kendari (4 Mei 2016) cat-iagi-2016-foto4 Foto 4. Siaran Pers “Menolak Klaim 9 Dash Line Tiongkok atas Wilayah Natuna Timur” (10 Jun 2016) cat-iagi-2016-foto5 Foto 5. PP IAGI berpose bersama usai pertemuan dengan Menteri PUPR (16 Mar 2016) cat-iagi-2016-foto6 Foto 6. Foto bersama setelah pertemuan dengan Gubernur Jabar (5 Okt 2016) cat-iagi-2016-foto7 Foto 7. Talk show bersama Kompasiana di Bandung (15 Okt 2016)