News Details

  • 10-02
  • 2017

LONGSOR TRENGGALEK DAN KERJA SAMA PENANGANAN OLEH PEMKAB - IAGI – PII

Jakarta, 10 Februari 2017. Seperti telah diprediksi, puncak musim hujan tahun ini (terutama di Jawa) berlangsung sepanjang Januari-Februari 2017. Ini saatnya meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana tanah longsor terutama di daerah yang sudah dipetakan sebagai zona-zona rawan gerakan tanah. Baru diberitakan juga, tanah longsor yang membawa korban jiwa melanda daerah Kintamani, Bali. Untuk pulau Jawa dan sebagian wilayah luar Jawa, zona rawan gerakan tanah telah dipetakan dengan baik oleh Badan Geologi, KESDM. Peta ini dimutakhirkan secara periodic sesuai dengan perkembangan situasi. Salah satu zona yang menjadi langganan longsor adalah jalur jalan nasional Trenggalek – Ponorogo KM 16-23. Sejak November 2016 ruas jalan ini telah mengalami longsor beberapa kali di beberapa titik. Pemkab Trenggalek-pun tak tinggal diam untuk menangani kejadian alam ini dengan melibatkan semua “stake holder” yang ada. Untuk itulah IAGI bersama geolog PT Sumber Mineral Nusantara (sebuah perusahaan eksplorasi mineral) yang sedang bekerja di wilayah tersebut melakukan survei pendahuluan sepanjang ruas jalan tersebut. Investigasi sejauh ini telah mengidentifikasi 8 titik rawan longsor dalam rentang 7 km dari ruas jalan nasional tersebut. Faktor kelerengan yang terjal (>35o hingga 70o), komposisi batuan dasar berupa perselingan batuan volkanik dan batulempung-batulanau yang mudah mengembang, tata guna lahan yang kurang tepat yang mempengaruhi pola hidrogeologi setempat, serta curah hujan yang tinggi merupakan aspek utama penyebab tanah longsor berulang pada zona ini. Rekomendasi penanganan dan mitigasi telah diberikan oleh tim IAGI. Di antaranya pelandaian lereng, penataan ulang system drainase, pembenahan tata ruang (pemanfaatan lahan dan budidaya tanaman di punggung bukit harus diganti ke sistem budidaya kering), sampai rekomendasi pekerjaan geoteknik dan sipil (penguatan lereng dengan grouting, shotcrete dsb). Untuk mempertajam rekomendasi pekerjaan rekayasa teknik, Pemkab Trenggalek menggandeng PII (Persatuan Insinyur Indonesia). Bertempat di Surabaya, pada 1 Feb 2017, digelar diskusi teknis antara IAGI, PII, Pemkab Trenggalek serta dihadiri pula oleh utusan dari Kementerian PUPR. Hadir pula di acara diskusi selain Ketua Umum IAGI adalah Ketua Umum PII dan pengurusnya, Bupati Trenggalek dan jajarannya serta beberapa peneliti/ ahli dari ITS dan UI. Dari hasil diskusi, rencana aksi riil tengah disusun termasuk di antaranya survey geolistrik dan hidrogeologi sebelum dilakukan pekerjaan rekayasa teknis di lapangan. Pemkab Trenggalek akan mengeksekusi program ini didukung oleh IAGI dan PII. Berita terkait bisa dilihat di http://www.antaranews.com/berita/610292/ahli-geologi-segera-kaji-longsor-jalur-trenggalek-ponorogo, atau juga di http://card.metrotvnews.com/286-longsor/4KZVrpWK-ahli-geologi-dan-insinyur-bahas-longsor-di-trenggalek atau http://www.beritajatim.com/politik_pemerintahan/289001/pii_dan_iagi_cari_solusi_penanganan_tanah_longsor_trenggalek.html, dll. Semoga permasalahan dan kejadian longsoran menahun di ruas jalan nasional ini segera dapat diatasi. (SP – Biro Media IAGI) Trenggalek-IAGI-IIP foto1 Foto 1: Peserta Diskusi antara Pemkab Trenggalek-IAGI-PII Trenggalek-IAGI-IIP foto2 Foto 2. Presentasi - diskusi Trenggalek-IAGI-IIP foto3 Foto 3: Dari kanan – Ketum IAGI, Bupati Trenggalek, Ketum PII Trenggalek-IAGI-IIP foto4 Foto 4: Salah satu titik rawan longsor